Cari di Blog Ini

Sabtu, 29 November 2014

Pulau Balak Yang Menawarkan Keindahan Bawah Laut Di Provinsi Lampung

Pulau Balak berlokasi di Teluk Punduh Pidada yang masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Selain menawarkan pemandangan yang indah dan tenang, perairan di sekitar Pulau Balak juga memiliki lokasi kegiatan menyelam yang bagus. Disitu tumbuh dengan baik terumbu karang yang indah. Sekitar 80 persen terumbu karang di perairan ini masih terjaga.

Pulau Balak, Pesawaran, Lampung. ZonaAero
Pulau Balak, Pesawaran, Lampung.
Ketika Tersihir Pulau Balak.

Unik dan memesona. Itulah kalimat yang tepat untuk melukiskan Pulau Balak di Kabupaten Pesawaran, Lampung. Pada areal seluas 200 hektar tampak perpaduan antara bebatuan padas di sisi timur dan selatan serta hamparan pasir putih di sisi barat dan utara. Pasir putih yang lembut terhampar bagaikan permadani. Pantai berpasir tersebut cukup landai dan luas. Ada sisa-sisa batang kayu di hamparan pasir itu seolah pernah ditumbuhi pohon. Jika Anda menyusuri sisi timur dan selatan Pulau Balak, tampak tebing bebatuan yang menyerupai dinding setinggi belasan meter.

Pesisir Pulau Balak banyak ditumbuhi tanaman pantai, misalnya ketapang, putat laut, waru laut, dan rumput angin. Di tengah pulau didominasi kelapa, kakao, duku, dan sejumlah tanaman lain. Letak Pulau Balak yang berada dalam Teluk Punduh Pidada membuat air di sekitarnya cukup tenang. Kondisi tersebut mempermudah para penyelam menikmati keindahan terumbu karang di sekitar Pulau Balak. Sekitar 80 persen terumbu karang di perairan ini masih terjaga. "Salah satu kelebihan terumbu karang di Pulau Balak adalah keberadaan terumbu karang yang indah itu tidak begitu dalam. Bahkan, saat air surut pun terumbu karang kadang bisa kelihatan jelas dari permukaan laut," kata pembina klub selam Anemon, Felix Dwi Agung Widodo atau Dodo (36 tahun).

Tak butuh waktu lama untuk menuju ke titik terumbu karang, hanya lima menit menyeberang menggunakan perahu dari dermaga Pulau Balak. Bahkan, berbekal perlengkapan selam sederhana berupa kacamata renang (goggles), alat bantu pernapasan (snorkel), sepatu katak (fins), dan rompi pelampung, pengunjung bisa langsung menikmati pesona aneka terumbu karang.

Di kedalaman 2 meter, terumbu karang dengan aneka ikan hias dengan mudah dijumpai. "Di satu sisi memang mengasyikkan bisa melihat keindahan terumbu karang di kedalaman 2 meter. Namun, di sisi lain, terumbu karang kadang cepat rusak karena tidak sengaja terinjak penyelam pemula," ujar Dodo.

Dermaga Pulau Balak, Pesawaran, Lampung. ZonaAero
Dermaga Pulau Balak, Pesawaran, Lampung.
Salah satu kekhasan alam bawah laut di perairan Pulau Balak adalah memiliki komposisi terumbu karang yang rapat. Terumbu karang jenis Oxypora lacera, Pectinia lactuca, dan Montipora digitata mudah ditemui di sana. Ikan hias beraneka jenis dan warna juga hidup di antara terumbu karang tersebut. Apabila beruntung, penyelam bisa bertemu dengan penyu sisik yang sesekali berenang di sekitar perairan Pulau Balak. "Pada musim tertentu, sejumlah penyu sisik memilih bertelur di pesisir pantai Pulau Balak," ucap Dodo.

Buka tenda

Untuk menuju ke Pulau Balak, Anda terlebih dahulu harus menuju Dermaga Ketapang, Teluk Ratai, sekitar satu jam perjalanan dari pusat kota Bandar Lampung. Dari sana, bisa menggunakan perahu atau kapal kecil dengan biaya Rp 250.000 per kapal untuk pergi dan pulang. Kapal itu mengangkut 10-15 orang. Lama perjalanan sekitar dua jam. Pelayaran menuju Pulau Balak akan melewati beberapa pulau kecil, antara lain Pulau Pahawang, Pulau Klagian, dan Tanjung Putus. Di tengah perjalanan, Anda bisa menyaksikan burung-burung yang terbang rendah di atas permukaan air untuk memangsa ikan.

Bagi pengunjung yang ingin menginap, terdapat dua pemondokan, masing-masing berkapasitas 30 orang. Pemondokan yang terbuat dari dinding papan dan bambu serta beratapkan seng tersebut cukup besar. Pengelola sudah menyediakan kasur dan bantal yang cukup nyaman untuk menghilangkan lelah setelah seharian menyelam. "Berapa pun jumlah orangnya, kalau sewa pondok harganya Rp 1,2 juta. Itu hanya biaya fasilitas tidur. Kalau makanan, ya, bawa sendiri, masak, ya, masak sendiri. Kalau enggak mau repot, istri saya bisa bantu masak. Tetapi, biayanya tambah," kata Supartono yang sudah delapan tahun menjaga Pulau Balak.

Bagi pengunjung yang lebih senang bertualang bisa mendirikan tenda di sekitar pemondokan. Jangan khawatir kedinginan karena pengelola menyediakan lokasi khusus untuk membuat api unggun.

Pemandangan Bawah Laut Pulau Balak, Pesawaran, Lampung. ZonaAero
Pemandangan Bawah Laut Pulau Balak, Pesawaran, Lampung.
Pulau besar

Dalam bahasa Lampung, balak artinya ’besar’. Pulau Balak lebih luas dibandingkan dengan pulau di sekitarnya. "Jika dibandingkan dengan Pulau Runik dan Pulau Lok yang berada di sekitarnya, Pulau Balak adalah pulau yang paling besar," ujar Supartono.

Supartono, yang biasa dikenal sebagai Mbah Balak, menuturkan, dirinya hanya bertugas menjaga dan memelihara penginapan yang ada di Pulau Balak. Pulau itu sesungguhnya dikelola seorang pengusaha yang tinggal di Jakarta. Dulu, menurut Mbah Balak, pulau ini milik masyarakat. Ada puluhan keluarga menetap di sana. "Tiba-tiba ada orang Jakarta membeli tanah warga. Sejak itu, orang-orang yang tadinya tinggal di sini pindah dan berpencar ke mana-mana," ujar Mbah Balak yang mengaku selama delapan tahun menjaga Pulau Balak baru tiga kali bertemu sang pemilik pulau.

Selain digunakan untuk tempat istirahat bagi keluarganya, "sang pemilik pulau" juga sempat membudidayakan ikan hiu di sekitar dermaga tempat kapal-kapal biasa bersandar. Namun, pada 2010, keramba rusak sehingga budidaya hiu pun gagal total.

Sehari-hari, Mbah Balak banyak menghabiskan waktunya dengan bercocok tanam dan mengawasi wilayah perairan di sekitar pulau. Ia memang mendapat izin dan diperintahkan untuk menjaga kelestarian Pulau Balak. Salah satu musuh terbesar Mbah Balak ialah pencuri batang kelapa. Tak jarang ia menemukan pohon kelapa di pulau yang dijaga tiba-tiba ditebang. Pernah suatu ketika dirinya harus mengusir pencuri batang kelapa sambil mengacung-acungkan badik (senjata khas Lampung). "Musuh lainnya pencuri ikan yang menggunakan bom ikan. Mereka biasanya beraksi subuh saat saya tidur. Siapa yang tidak kaget mendengar suara ledakan subuh-subuh. Kalau sudah seperti itu biasanya saya teriaki. Kalau masih tidak mau pergi terpaksa saya kejar menggunakan kapal," kata Supartono sambil menunjuk kapal motor tempel yang sebagian catnya tampak mengelupas.

Beruntung masih ada Mbah Balak yang bersedia menjaga kelestarian pulau dengan upah Rp 1.650.000 per bulan. Bagi Anda yang berkesempatan mengunjungi Pulau Balak, temuilah Mbah Balak. Ia sangat ramah dan asyik diajak bercerita banyak.

travel.kompas.com

100 Pesawat ATR 72-600 Diborong Lion Group

CEO Lion Group Rusdi Kirana telah menandatangani transaksi pembelian 100 unit pesawat ATR 72-600 dengan CEO ATR Patrick de Castelbajac pada hari Kamis, 27 Nopember 2014. Penandatanganan kesepakatan tersebut dilaksanakan di kota Roma, Italia, dan disaksikan langsung oleh Perdana Menteri Italia Matteo Renzi. 100 pesawat ATR 72-600 tersebut dioperasikan oleh maskapai Wings Air, Malindo, dan Lion Thai.

Wings Air, ATR 72-600. ZonaAero
Wings Air, ATR 72-600.
Lion Borong ATR, Perdana Menteri Italia: Ini Penting Bagi Kami.

Kamis (27/11/2014), pabrikan pesawat ATR mencatatkan sejarah. Di kantor Kabinet Italia, produsen pesawat baling-baling itu mendatangani transaksi 100 pesawat ATR generasi terbaru dengan Lion Group. Penandatanganan yang dilakukan oleh CEO Lion Group Rusdi Kirana dan CEO ATR Patrick de Castelbajac tersebut disaksikan langsung oleh Perdana Menteri Italia Matteo Renzi. ATR adalah perusahaan joint-venture antara pabrikan pesawat Italia Finmeccania-Alenia Aermachi dan Airbus asal Prancis. "Lion Group telah menjadi pelanggan terbesar kami di antara penerbangan lain, dan telah berhasil mengoperasikan ATR 72 selama lima tahun," kata Patrick.

Dia merasa sangat terhormat telah menerima pesanan baru dari Lion Air. Menurutnya, pembelian pesawat ini menjadi tonggak sejarah ATR. Sebab, ini adalah pembelian terbesar ATR dalam 20 tahun terakhir. "Kami berterima kasih kepada Lion Group untuk komitmen mereka yang baik dalam meneruskan pemesanan untuk tipe pesawat kami yang eko-efisien dan menguntungkan ini," ujarnya.

Menurutnya, produk yang dibeli Lion Grup ini adalah ATR 72-600 dengan fitur tingkat tertinggi bahkan memberikan kenyamanan bagi penumpangnya. "Kami berharap untuk lebih memperkuat kemitraan kami dengan Lion Group".

Sementara itu, Perdana Menteri Italia Matteo Renzi mengaku sangat senang bisa menyaksikan penandatangan pembelian ATR dan Lion Group. "Ini adalah perjanjian yang sangat penting bagi kami," ujar Matteo.

Menurutnya, selain bisa meningkatkan bisnisnya, dia percaya dalam perjanjian ini ada nilai lebih, termasuk investasi di masa depan. "Ke depan, penandatanganan semacam ini tidak akan dilakukan di sini, tapi di negara anda yang indah," kata Matteo.

Sebenarnya, pembelian 100 ATR itu sudah dilakukan beberapa waktu lalu. Bahkan, 42 dari 100 pesawat yang dipesan itu sudah dikirim dan dioperasikan oleh Lion Group. Rinciannya, 30 pesawat dioperasikan Wings Air, 11 unit oleh Malindo dan satu unit dioperasikan Lion Thai. "Sisanya, setiap bulan akan dikirim ke kami untuk segera kami manfaatkan," imbuh Rusdi.

www.jpnn.com

Senin, 24 November 2014

Jadwal Penerbangan Malam Bandara Hang Nadim Akan Dilayani Lion Air Dan Citilink

Maskapai Lion Air dan Citilink telah mengajukan permohonan untuk bisa melayani jasa penerbangan pada malam hari di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam. Kepala Bandara Internasional Hang Nadim mengatakan bahwa bandara yang berlokasi di Batam tersebut memang sudah memiliki fasilitas yang memadai dan mampu untuk melayani penerbangan pada malam hari.

Bandara Internasional Hang Nadim, Batam. ZonaAero
Bandara Internasional Hang Nadim, Batam.
Citilink dan Lion Air segera penerbangan malam dari Batam.

Maskapai penerbangan Citilink dan Lion Air segera melakukan penerbangan malam hari dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam yang kini beroperasi 24 jam. "Dua maskapai tersebut sudah mengajukan proposal untuk terbang malam hari. Saat ini sedang diatur jadwal dan slot malam untuk dua maskapai tersebut," kata Kepala Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suprasetyo, di Batam, Minggu (24/11/2014).

Ia mengatakan, sebenarnya sejak akhir Mei 2014 Bandara Internasional Hang Nadim Batam sudah melayani penerbangan 24 jam meski sifatnya masih percobaan. "Mulai 4 November ini semua sudah ok sehingga memulai operasional 24 secara permanen dan ditanggapi dua maskapai tersebut yang ingin memiliki jadwal terbang malam hari," kata dia.

Ia menerangkan sebelumnya Citilink sudah melayani penerbangan malam hari dari Bali-Batam-Tiongkok atau sebaliknya namun sifatnya masih carter. Namun untuk sementara kontraknya sudah habis. "Mereka kan dikontrak sewa untuk wisatawan Tiongkok yang ingin ke Bali. Untuk saat ini kontrak sudah habis, namun dalam beberapa waktu kedepan akan dilayani lagi," kata Suprasetyo.

Untuk fasilitas, kata dia, Hang Nadim sangat mumpuni untuk melayani penerbangan malam hari untuk domestik maupun internasional. "Letak Hang Nadim sangat strategis untuk melayani penerbangan baik transit maupun langsung ke luar negeri terutama Asia. Landas pacu yang mencapai 4,025 kilometer juga mampu didarati semua jenis pesawat," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengusahaan Batam, Mustofa Widjaja, mengatakan, terus membenahi Bandara Internasional Hang Nadim Batam yang mulai awal 2015 direncanakan jadi penghubung internasional maskapai Lion Group. "Kami terus berbenah. Ruang tunggu baru, garbarata baru dan fasilitas lain telah dibangun," kata dia.

Mustofa mengatakan terus melakukan pembicaraan dengan pihak Lion Group mengenai rencana dibukanya sejumlah penerbangan Lion Air dan Batik Air dari Batam tersebut. "Pembicaraan terus kami lakukan. Sejauh ini perkembangannya sangat baik. Mudah-mudahan rencana tersebut terealisasi sesuai jadwal," kata Widjaja.

www.antaranews.com

Selasa, 18 November 2014

Garuda Indonesia Buka Penerbangan Dari Ambon Ke Langgur, Saumlaki, Dan Ternate

Garuda Indonesia siap membuka rute penerbangan Ambon-Langgur (pp), Ambon-Saumlaki (pp), dan Ambon-Ternate (pp) mulai 1 Desember 2014. 3 rute penerbangan baru di kawasan Maluku dan Maluku Utara tersebut akan dioperasikan Garuda Indonesia dengan menggunakan pesawat terbang jenis ATR 72-600 Explore yang memiliki kapasitas hingga 70 penumpang.

Garuda Indonesia, ATR 72-600 Explore. ZonaAero
Garuda Indonesia, ATR 72-600 Explore.
Garuda Indonesia Buka Tiga Rute Baru dari Ambon.

Maskapai Garuda Indonesia tengah bersiap untuk membuka penerbangan baru dengan rute Ambon-Langgur (pp), Ambon-Saumlaki (pp), dan Ambon-Ternate (pp) per 1 Desember 2014. 3 rute penerbangan tersebut berada di Propinsi Kepuluan Maluku dan Maluku Utara. Pembukaan rute baru ini bertujuan memenuhi permintaan para pengguna jasa serta memenuhi target Garuda Indonesia untuk memperkuat jaringan penerbangan domestik serta memperkuat konektivitas antar wilayah kawasan Indonesia Timur untuk mengembangkan perekonomian dan wisata. "Rute-rute penerbangan baru dari Ambon tersebut akan dilayani satu kali per hari dengan menggunakan pesawat ATR 72-600 Explore dengan kapasitas kursi sebanyak 70 penumpang," kata Vice Precident Corporate Communications Garuda Indonesia, Pujobroto, dalam siaran persnya, Jumat (14/11/2014).

Secara rinci, penerbangan Ambon-Langgur menggunakan pesawat GA 7640 dengan jadwal keberangkatan dari Ambon pada pukul 07.55 WIT dan tiba di Langgur pada pukul 9.20 WIT. Kemudian pesawat akan berangkat kembali dari Langgur dengan GA 7641 pada pukul 09.50 WIT dan akan tiba di Ambon pada pukul 11.15 WIT.

Sementara, penerbangan Ambon-Ternate akan menggunakan pesawat GA 7642 yang berangkat dari Ambon pada pukul 11.45 WIT dan tiba di Ternate pada pukul 13.20 WIT. Kemudian pesawat berangkat kembali dari Ternate dengan GA 7643 pukul 14.05 WIT dan akan tiba di Ambon pada pukul 15.35 WIT.

Sedangkan penerbangan Ambon-Saumlaki dengan GA 7644 akan berangkat dari Ambon pada pukul 16.05 WIT dan tiba di Saumlaki pada pukul 17.35 WIT. Kemudian terbang kembali dari Saumlaki keesokan harinya dengan GA 7645 pada pukul 06.00 WIT dan tiba di Ambon pada pukul 07.25 WIT. "Dengan dibukanya rute-rute baru dari Ambon tersebut, Garuda Indonesia akan melayani penerbangan dari Ambon sebanyak 42 penerbangan setiap minggunya," imbuhnya.

Rute penerbangan yang ada saat ini yaitu Ambon-Jakarta satu kali sehari, Ambon-Makassar satu kali sehari dan Ambon-Surabaya satu kali sehari. Sebelumnya, Garuda Indonesia telah membuka rute baru Balikpapan-Palangkaraya-Pontianak-Putusibau pp dengan menggunakan pesawat ATR 72-600 Explore.

nasional.republika.co.id

Selasa, 04 November 2014

Danau Singkarak, Paduan Keindahan Dan Ketenangan Di Sumatera Barat

Danau Singkarak adalah sebuah danau berpemandangan indah dengan suasana tenang yang membentang di Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Keindahan Danau Singkarak sudah dikenal sejak lama sehingga pada tahun 1905, seorang naturalis terkenal berkebangsaan Jerman, Ernst Heinrich Philipp August Haeckel, menuangkan pesona keindahan Danau Singkarak dalam sebuah karya lukisan

Danau Singkarak, Sumatera Barat (Gambar 1). ZonaAero
Danau Singkarak, Sumatera Barat (Gambar 1).
Danau Singkarak.

Danau Singkarak adalah sebuah danau yang membentang di dua kabupaten di provinsi Sumatera Barat, Indonesia, yaitu kabupaten Solok dan kabupaten Tanah Datar. Danau ini merupakan danau kawah yang memiliki luas 107,8 km² dan merupakan danau terluas ke-2 di pulau Sumatera setelah Danau Toba. Danau ini merupakan hulu Batang Ombilin. Namun sebahagian air danau ini dialirkan melalui terowongan menembus Bukit Barisan ke Batang Anai untuk menggerakkan generator PLTA Singkarak di dekat Lubuk Alung, kabupaten Padang Pariaman.

Danau Singkarak dikenal memiliki suasana yang tenang dan tentu saja pemandangan indah menakjubkan. Keindahan Danau Singkarak sudah tersebar sejak 1905 saat seorang naturalis bernama Ernst Heinrich Philipp August Haeckel (Ernst Haeckel) mengenalkannya dalam sebuah buku biology. Ernst Haeckel terkesima dengan indahnya panorama danau nan cantik ini sehingga ia pun seakan tak tahan untuk menuangkannya pada sebuah gambar lukis.

Danau Singkarak, Sumatera Barat (Gambar 2). ZonaAero
Danau Singkarak, Sumatera Barat (Gambar 2).
Danau Singkarak terkenal dengan ikan Bilih nya yang merupakan spesies ikan yang hanya hidup di danau ini saja. Ikan ini sangat unik karena tidak dapat bertahan hidup di mana saja, bahkan di dalam akuarium kecuali di Danau Singkarak.

Di Danau Singkarak hidup lebih dari 19 jenis ikan dan yang istimewanya adalah ikan bilih (Mystacoleucus padangensis). Ikan tersebut sulit dibudidayakan di luar Singkarak dan bila dipaksakan pun rasanya akan berbeda, bahkan sekalipun dengan dibudidayakan dalam jala terapung yang ada di Danau Singkarak. Olahan ikan bilih biasanya digoreng kering atau dicocol dengan sambal hijau. Pastikan Anda membeli oleh-oleh ikan bilih yang telah digoreng kering dalam bungkusan untuk dibawa pulang.

Danau Singkarak, Sumatera Barat (Gambar 3). ZonaAero
Danau Singkarak, Sumatera Barat (Gambar 3).
Satu hal yang sebaiknya jangan sampai terlupa, bawalah kamera atau alat dokumentasi lainnya ketika mengunjungi Danau Singkarak. Pemandangan terbaik dapat dilihat melalui jalan utama Solok-Bukittinggi, dimana pengunjung sering sekali berhenti untuk mengabadikan pemandangan danau yang menakjubkan. Bersantailah di pinggir danau atau beranikan diri berenang bersama anak-anak setempat di danau tersbeut. Beberapa tempat cocok untuk berenang jadi ambillah kesempatan tersebut. Lemparkan tali pancing dan uji keberuntungan Anda. Uji keterampilan Anda dengan mencoba menangkap ikan bilih yang terkenal.

Danau Singkarak berjarak 70 km dari Padang, 20 km dari Solok atau sekira 36 km dari Bukittinggi. Dari bandara internasional Minangkabau, Anda dapat menyewa mobil atau minibus umum dengan rute Padang-Solok dan kemudian mengambil transportasi lain ke danau. Perjalanan ini akan membawa Anda melewati kawasan Sitinjau Laut yang terkenal dengan tikungan tajam dan ngarai curam.

Lukisan Danau Singkarak, Karya Ernst Haeckel (1905). ZonaAero
Lukisan Danau Singkarak, Karya Ernst Haeckel (1905).
Danau Singakrak mudah untuk dicapai karena strategis di pinggir jalanan berkelok antara Kabupaten Tanah Datar dan Solok. Untuk berkunjung ke Danau Singkarak Anda dapat menempuh jalan darat sekira 2 jam dari Kota Padang. Apabila Anda menggunakan angkutan umum maka tarifnya sekira Rp 40.000,-. Lokasi untuk menikmati panorama Singakrak dapat memilih antara Kenagarian Kacang, Paninggahan, Malalo, atau Pitalah. Apabila Anda datang dari arah Kabupaten Tanah Datar maka dapat menuju Panorama Payorapuih di Kecamatan Batipuh yang menyuguhkan pemandangan Danau Singkarak berlatar Gunung Merapi dan Bukit Patah Gigi.

Sebagian besar pengunjung lebih memilih untuk menghabiskan setidaknya satu malam di sini sehingga mereka memiliki cukup waktu untuk menikmati Danau Singkarak yang menawan. Anda bahkan dapat menikmati keindahan panorama Singkarak dari dalam kendaraan selama perjalanan melewati Solok atau Tanah Datar. Beberapa tempat menyediakan lokasi pandang khusus dan terbaik seperti Panorama Tanjung Alai di Kabupaten Solok berjarak sekira 35 km dari pusat kota Solok tepat di Kecamatan X Koto Singkarak. Masih di Solok ada juga Panorama Angin Berhembus dan Panorama Paninggahan dimana Anda dapat menikmati keindahan danau ini dengan bentangan pandang lebih luas.

wikipedia.org, indonesia.travel

Senin, 03 November 2014

Garuda Indonesia Buka Penerbangan Balikpapan-Palangkaraya-Pontianak-Putusibau

Rute penerbangan yang menghubungkan kota Balikpapan, Palangkaraya, Pontianak, dan Putusibau secara resmi telah dibukan dan dilayani maskapai Garuda Indonesia mulai 1 Nopember 2014. Penerbangan Balikpapan-Palangkaraya-Pontianak-Putusibau tersebut dilayani Garuda Indonesia dengan menggunakan pesawat terbang penumpang jenis ATR 72-600 Explore yang memiliki kapasitas 70 kursi penumpang.

Garuda Indonesia, ATR 72-600 Explore. ZonaAero
Garuda Indonesia, ATR 72-600 Explore.
Garuda Resmikan Penerbangan Intra Kalimantan.

Garuda Indonesia meresmikan rute Balikpapan-Palangkaraya-Pontianak dan Putusibau pulang pergi, pada Sabtu (1/11/2014). Sebelumnya, pada pertengahan tahun ini, Garuda Indonesia juga telah membuka tiga rute baru dari Balikpapan menuju Berau, Banjarmasin dan Menado. Vice President Corporate Communication Pujobroto menginnformasikan pembukaan rute baru Balikpapan-Palangkaraya-Pontianak-Putusibau pp tersebut dimaksudkan untuk memenuhi harapan para pengguna jasa yang ingin melaksanakan penerbangan intra – Kalimantan secara cepat dan efisien. "Sebelumnya, beberapa kota di Kalimantan, hanya dapat di jangkau melalui Jakarta. Namun setelah Balikpapan menjadi hub Garuda Indonesia di Kalimantan, maka penerbangan intra Kalimantan, penerbangan ke Sulawesi, Papua dan kota – kota Indonesia Timur lainnya menjadi lebih cepat dan efisien," ujarnya, Minggu (2/11/2014).

Pembukaan rute – rute tersebut, menurutnya, menjadi bagian dari komitmen Garuda untuk terus meningkatkan jaringan penerbangannya di dalam negeri dan meningkatkan konektivitas antarkota di regional. Selain itu, upaya ini juga diharapkan akan mempercepat peningkatan perdagangan dan perekonomian di kawasan melalui kemudahan akses transportasi udara.

Penerbangan Balikpapan- Palangkaraya-Pontianak-Putusibau pp beroperasi setiap harinya menggunakan pesawat ATR 72-600 Explore dengan kapasitas kursi sebanyak 70 kursi kelas ekonomi.

Penerbangan tersebut akan dilayani dengan GA 7522, berangkat dari Balikpapan pada pukul 08.30 WITA, tiba di Palangkaraya pada pukul 08.30 WIB. Kemudian pesawat berangkat dari Palangkaraya dengan GA 7522 pada pukul 09.00 WIB dan tiba di Pontianak pada pukul 10.25 WIB, lalu berangkat menuju Putusibau dengan GA 7524 pukul 10.55 WIB dan tiba di Putusibau pada pukul 11.55 WIB.

Sementara itu, GA 7525 dari Putusibau berangkat pukul 12.25 WIB dan tiba di Pontianak pada pukul 13.30 WIB, kemudian berangkat dari Pontianak pada pukul 14.00 WIB dan tiba di Palangkaraya pukul 15.25 WIB. Dari Palangkaraya pesawat berangkat pukul 15.55 WIB dan tiba di Balikpapan pada pukul 17.55 WITA.

Direktur Strategi, Pengembangan Bisnis dan Manajemen Resiko Garuda Indonesia, Judi Rivajantoro, dalam kesempatan acara pelepasan penerbangan baru tersebut mengatakan bahwa pembukaan rute-rute baru tersebut merupakan bagian dari program ekspansi Garuda Indonesia – khususnya dalam hal pengembangan network. "Keempat kota tersebut merupakan kota-kota yang memiliki potensi ekonomi dan perdagangan yang cukup besar dan terus meningkat, dan tentu saja kota – kota tersebut memerlukan konektifitas yang cukup baik untuk menjamin peningkatan perekonomian ke depan", katanya.

industri.bisnis.com